Wednesday, August 15, 2012

Buram

        Mungkin lucu. Kita punya sahabat. Kita sahabatan udah lama. SD kita tetanggaan. SMP sesekolah. Kelasnya selalu sebelahan. Rumah pun engga jauh, mau jalan oke, mau sepedaan oke, mau ngesot yah itu tergantung orangnya. Emang sih awalnya kita engga deket. Kita mulai deket karena satu les. Kita satu les Bahasa Inggris juga les matematika. Tapi kita sering bercandaan waktu les Bahasa Inggris. Yang ndeketin aku sama dia, karena aku kadang sering telat, sampe akhirnya aku duduk sebelahan sama dia. Awalnya aku sebel banget sama dia, karena dia selalu pengen tau urusan orang, jail dan engga bisa diem.
        Sewaktu ketika handphoneku getar,ada sms masuk. Itu dari "dia". Dia yang duduk di sebelahku bertanya-tanya siapa itu "dia". Sampe akhirnya aku gemes sama itu orang, tapi lama-lama orang itu juga cukup unik, dan satu lagi. Dia engga ember.
       Waktu kelulusan tiba. Aku pisah sama temen-temen SMP-ku, dan aku lanjut ke SMA di Solo. Aku hanya punya waktu libur yang engga tentu. Mungkin maximal 2x setahun, itupun cuma sebulan jumlah totalnya. Dan sewaktu liburan itu banyak hal yang berubah disekitarku. Aku mulai beradaptasi dengan lingkunganku lama yang sudah berevolusi.
      Dengan perubahan itu yang membawaku semakin dekat dengan dia. Dia yang dulu lebih pendek daripada aku, sekarang dia agak lebih tinggi dariku. Dia memang agak berubah secara fisik. Tapi dirinya tetaplah dirinya yang dulu aku kenal. Hampir tiap hari di sisa liburanku aku habiskan dengannya. Entah kenapa aku sangat bahagia sekali ketika mendengar dia sudah punya kekasih. Pikirku,"ternyata dia normal." Aku benar-benar menghargai kekasihnya. Tapi nampaknya kekasihnya justru berbalik arah denganku. Dia benar-benar engga suka aku sama dia jalan sama-sama. Padahal kami engga pernah berdua.
     Hingga akhirnya, kekasihnya cemburu terhadapku. Mungkin itulah perasaan cewek yang belum pernah aku rasakan sekalipun. Atau aku yang kurang peka. Tapi, aku lebih mengenal dia dibanding kekasihnya. Sedangkan akupun sama sekali engga punya perasaan apa-apa terhadapnya. Apa itu salahku?
     Sebenarnya aku engga mau menjauhinya, tapi aku engga mau merusak hubungannya dengan kekasihnya itu. Apakah aku terlalu egois. Aku sayang semua sahabatku. Kalaupun aku merasa benar-benar sakit hati itu pun engga akan selamanya. Tuhan, aku harus bagaimana?

1 comment:

  1. iyakah? aku lagi membahas tentang temenku yang dulu di kelas 7.7|8.6|9.6 hahaha

    ReplyDelete