Sunday, October 3, 2010

Mereka Peduli??


Ketika aku tertawa, slalu ada yang menangis. Dan ketika aku menangis, alalu ada yang tertawa. Kuuraikan semua yang ada. Tapi, slalu ada yang menyatukan. Kali ini, mereka yang merobek, dan kali ini juga aku tak bisa merangkainya. Semuanya begitu terlihat abstrak. Pandanganku cuma diujung jembatan itu. Mungkin, akan berpaling keesokan harinya. Hatiku sudah berubah menjadi bubur yang baru saja matang. Kepalaku tak terasa berpikir tentang hal ini. Mereka tlah berhasil menciptakan pintu kebencian. Setelah itu, akan menampung orang-orang yang membencinya. Dendam masih membara. Tapi, apakah aku harus melampiaskannya??? Aku tak bisa berpikir jernih. Semuanya gelap. Dulu, keceriaanku slalu kupajang di mana-mana, slalu kubagikan pada kawan-kawan. Mungkin, itu yang ingin mereka rampas dariku. Sekarang, cuma air mata, takut, dan kebencian semata yang tersisa. Aku mulai meragukan mereka. Apakah mereka tlah kehilangan nuraninya??? Kenapa mereka tak menggunakan akal sehatnya??? Apakah tlah lenyap semua orang yang tlah memiliki hati nurani dan pikiran yang logis??? Seribu tanda tanya masih mengapung di otakku. Ku kira sebentar lagi dunia akan.....

No comments:

Post a Comment