Sukses. Adalah sebuah tujuan hidup seorang manusia. Ibarat sebuah proses menuju sebuah kata itu seperti proses sebuah benih tumbuhan yang nantinya akan menjadi pohon yang buahnya akan bermanfaat, daunnya akan meneduhkan dan masih banyak yang lain.
Sukses itu butuh perjuangan yang keras dan melalui beberapa tahapan yang sulit. Seperti sebuah benih yang ditanam, dia akan melalui proses imbibisi. Di mana pada tahapan tersebut, yang akan menentukan dia akan hidup menjadi sebuah tanaman, atau tetap menjadi sebuah biji yang rusak fungsinya. Setelah itu, dia pun juga berusaha menjaga daun dan tangkainya yang masih rapuh agar nantinya menumbuhkan suatu pembuluh kayu yang dapat menopang lebih dari dirinya sekarang. Dan ketika dia sudah menjadi sebuah pohon pun rintangan yang dia hadapi untuk tetap hidup juga tidaklah mudah. Dia harus menggugurkan daunnya ketika musim kemarau untuk mengurangi penguapan dan akar-akarnya mengangkut mineral dan zat hara dalam tanah untuk persediaannya selama musim kemarau. Atau dia harus tetap berdiri kokoh sedangkan badai dan angin kencang menerpa dahan-dahannya. Jika dia kuat, maka dia akan tetap berdiri kokoh, kalau dia menyerah, maka ia akan tumbang, dan itulah akhir perjalanannya.
Begitu pula hidup seorang manusia. Sama halnya dengan sebuah pohon. Butuh banyak pengorbanan untung mendapatkan suatu hal yang diinginkan. Dan butuh banyak perjuangan untuk menjadi manusia yang bermanfaat untuk banyak orang.
Manusia memang diciptakan dengan kodrat suka mengeluh. Tapi apakah dengan sebuah kodrat tersebut kita pasrah begitu saja?? Karena kita manusia. Satu-satunya mahluk ciptaan-Nya yang paling cerdas paling sempurna. Lantas, apa guna kita diberi sebuah akal jika tidak dipergunakan semaksimal mungkin?? Dan kalo kita tau kita punya otak seharusnya kita bisa berpikir bahwa mengeluh adalah suatu pekerjaan yang sia-sia. Sedangkan menurut Nabi SAW, "Tanda-tanda sempurnanya iman seseorang adalah dia yang meninggalkan apa-apa yang tidak bermanfaat baginya." Dan daripada kita sibuk mengeluh, lebih baik kita liat orang lain. Setidaknya, ada orang yang lebih kurang beruntung daripada kita. Jadi bersyukurlah dan itu akan membuatmu enggan mengeluh.
No comments:
Post a Comment