Tuesday, December 14, 2010
Ujungnya?
Aku beringsut pada angin yang berhembus ke arahku. Tetap memandang pada hilir yang tlah lalai akan hulunya. Berayun pada ranting adalah gila. Rapuh, tak berdaya. Akhirnya berujung pada penyesalan. Penyesalan yang sangat menyakitkan. Terkadang, buram tapi juga kelam. Sulit untuk menebak apa yang dinamakan kehidupan. Teori kadang cumalah teori. Kodrat yang berbicara tetaplah berjalan bebas di antara pepohonan yang diterangi oleh cahaya rembulan yang terkadang redup. Aku meraih sebuah bunga yang tak lagi bernyawa. Berwarna. Tapi berbau. Kian lama kian sakit menusuk. Kegilaan ini kian lama bersarang pada pembuluh nadi yang miris. Aku tersenyum pada bulan yang tenggelam akan terang sang fajar. Mulai masuk dimensi baru.
Label:
Inspired by : Arya Dinata
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment