Aku selalu mengganggumu, begitu pula denganmu. Hingga suatu saat karma datang menemuiku. Dia berkata,"Minta maaflah padanya, dan kau akan temukan persahabatan yang berbeda." Aku tau itu. Mungkin minta maaf adalah hal yang tak terlalu mudah. Sepulangnya, kau lempar senyum padaku di saat sepi. Itu hal pertama yang tak pernah kau lakukan sebelumnya. Biasanya, senyum ejekan hias wajah lugumu. Mungkin hari itu aneh bagi kami, karena aku tak sengaja tersipu ketika kau memandangku dalam - dalam. Kalau kau bukan sahabatku mungkin kejahilanku yang keluar. Aku colok matamu dan aku kerjain hingga kau ngambek lagi.
Dalam sekali kenanganmu untukku. Tapi kenapa kau akhiri dengan seperti ini??? Aku pun sudah jauh dengan orang yang kau cemburui! Sampai hubunganku berakhir denganmu, mungkin kau sudah tak menganggapku. Kalaupun aku angin kau anggap debu. "Maaf...ini kesalahanku yang kedua."
No comments:
Post a Comment